Ada kalanya sesuatu itu sulit untuk dijelaskan, ada kalanya sesuatu sulit untuk dimengerti dan banyak hal yang terjadi.
Terkadang kata maaf adalah sebuah kata yang paling mudah untuk dikatakan kalau kita merasa bersalah dan merasa bahwa kita melukai seseorang baik sengaja maupun tidak. Tapi karena terlalu mudahnya kata itu keluar dari mulut seseorang, kata tersebut juga semakin tidak memiliki arti yang sama lagi.
Kata maaf yang sudah ada di ujung lidah, rasanya begitu sulit untuk dikeluarkan sekarang walau saya tahu kalau kata tersebut setidaknya patut didengar oleh orang-orang yang pantas, tapi tidak baik rasanya kalau kata maaf yang keluar tidak memiliki maknanya sama sekali.
Sebut saya egois, sebut saya dengan berbagai kata yang kalian inginkan ... Tapi kenyataanya, di dalam hati saya ... saya tidak merasa bersalah sama sekali. Mungkin sedikit ...
Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang orang lain tidak pernah rasakan ... Sulit rasanya untuk terus menerus merasa benar padahal apa yang kita lakukan adalah yang jauh dari hal benar ... Sulit rasanya untuk bangkit dari keterpurukan ... Sulit rasanya untuk bertahan dari kesalahan yang tidak pernah kita lakukan.
Banyak kata yang ingin saya sampaikan, tapi terlau sulit untuk diutarakan.
Banyak hal yang ingin saya bagi, tapi terlalu sulit untuk orang lain menerima apalagi mengerti
Sulit rasanya untuk tetap berdiri di kedua kaki sendiri , karena saya tahu kalau sudah lama saya kehilangan diri saya di tengah-tengah perjalanan.
Saya kehilangan semua kontrol atas diri saya, baik secara emosional dan fisik.
Saya kehilangan pegangan atas apa yang seharusnya ada, dengan apa yang saya percayai.
Banyak hal yang memang harus terjadi tanpa bisa orang lain jelaskan, tetapi lebih sakit lagi kalau hal itu terjadi namun tidak seorangpun ada untuk menjelaskan apalagi mendampingi kita di saat-saat hal buruk terjadi di dalamnya.
Terlalu egois bila saya bilang bahwa saya yang paling tersakiti, karena jawabannya adalah bukan saya saja yang paling tersakiti, tetapi kita semua.
Saya selalu merasa bahwa saya sudah cukup dewasa untuk menghadapi segala hal yang terjadi, bahwa tidak ada hal yang bisa mengejutkan lagi untuk dilihat oleh kedua mata saya.
Tapi pada kenyataannya, ada hal-hal yang memang terjadi diluar ekspetasi kita sebagai manusia.
Kebahagiaan, kesedihan, keegoisan, keputusasaan, kehilangan, kekosongan, kehampaan, air mata, senyum, tawa, kelahiran dan kematian. Banyak hal yang tidak saya mengerti atau bahkan tidak akan pernah saya mengerti.
Tetapi saya hanyalah seorang anak kecil yang terperangkap di tubuh orang dewasa, yang dipaksa untuk bersikap layaknya orang dewasa yang mampu menerima segala keadaan.